Program Pengelolaan Limbah Non-B3, Pertamina IT Cilacap Memanfaatkan Daun Kering dan Rumput untuk Pembuatan Pupuk Organik

 


Pertamina IT Fuel Cilacap merupakan perusahaan milik Pertamina yang telah beroperasi paling lama di Cilacap. Dalam operasional perusahaan, Pertamina IT Cilacap mempunyai area hijau sebagai lahan konservasi di kawasan in-site. Keberadaan area hijau selalui ditumbuhi oleh rumput-rumput sebagai indikator bahwa lokasi tersebut masih subur. Selain itu, perusahaan juga telah melakukan berbagai upaya perlindungan lingkungan dengan melakukan berbagai program penghijauan. Salah satu efek adanya area hijau dan program penghijauan adalah tumbuhnya rumput dan limbah organik dari daun-daun kering yang jatuh.



Sejak 2014, Pertamina IT Fuel Cilacap melakukan pemanfaatan rumput dan daun kering dalam program pengelolaan limbah non-B3. Program pengelolaan limbah non B3, Pertamina Integrated Fuel Terminal Cilacap bertujuan untuk memanfaatkan dan mengoptimalkan rumput hasil babatan dan daun-daun kering yang ada di area perusahaan untuk dibuat menjadi pupuk organik. Semua babatan rumput dan daun kering yang ada diperusahaan tidak lagi dibuang ke Tempat Pengelolaan Sampah Akhir (TPA), melainkan 100% diolah menjadi pupuk.



Pembuatan pupuk organik dari hasil babatan rumput dan daun kering dibuat dengan metode anaerob. Bahan pembuat pupuk ditumpuk di area tertentu, kemudian dilapisi dengan pupuk organik yang telah jadi, dan disiram dengan cairan dekomposer. Cairan dekomposer terbuat dari campuran air, gula pasir dan EM4. Setiap bulannya, program ini mampu menyerap sampah organik lebih dari 2 ton babatan rumput dan daun kering. Pupuk organik yang dihasilkan dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan program penghijauan baik penggunaan internal maupun eksternal. Salah satu pemanfaatan pupuk organik hasil pemanfaatan rumput dan daun kering adalah kegiatan penghijauan untuk area indoor dan outdoor serta kegiatan CSR Pertamina IT Cilacap. Pupuk organik digunakan untuk media tanam dengan dicampur media tanam lainnya berupa tanah.



Komentar